Banda Aceh-Kebijakan Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin yang tergolong cepat mengambil langkah untuk menyelesaikan utang daerah bersama DPRK Banda Aceh patut diapresiasi. Sebab, apapun alasannya yang namanya utang tetap harus dibayar, sehingga kondisi ini tidak menjadi beban bagi pemerintah berikutnya. Selama ini kita mendapat informasi bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh sebelumnya sempat tidak serius dalam membayar utang dimaksud. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya ketidaknyamanan di lingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh, yang berimplikasi banyak kegiatan tidak bisa dieksekusi karna Pemko Banda Aceh terlilit hutang. Untuk itu, kebijakan yang dilakukan oleh Pj Wali Kota, Amiruddin untuk memprioritaskan pembayaran hutang di Tahun 2023, patut diapresiasi.
Apalagi mengingat pihak-pihak yang tersangkut utang pada Pemerintah Kota Banda Aceh merasa kesulitan dalam menjalankan usahanya, terutama dari kalangan swasta. Karenanya, begitu mereka mendengar bahwa saat ini sudah ada niat baik dari Pemerintah Kota Banda Aceh untuk membayar utang, maka hal itu disambutnya dengan penuh suka cita. Mereka pun berharap agar utang tersebut bisa dibayar dalam waktu cepat, terutama setelah adanya kesepakatan antara Pemerintah Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK). Sebelumnya diberitakan bahwa Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin dan DPRK Banda Aceh menyatakan komitmen untuk menyelesaikan utang daerah. Komitmen itu mencuat dalam pertemuan antara Pj Wali Kota Amiruddin dengan pimpinan dan anggota DPRK di lantai IV gedung dewan setempat pada, Selasa (18/7/2023).Hadir dalam kegiatan itu, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II DPRK, Usman dan Isnai-ni Husda, serta segenap anggota DPRK Banda Aceh. Sementara Pj Wali Kota Amiruddin didampingi Plt Sekda Kota Wahyudi, para asisten, kepala dinas, dan para pejabat lainnya.Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menyatakan, masa-lah di Banda Aceh harus diselesaikan secara kolektif oleh jajar-an birokrasi pemerintah kota.
Harus ada kesatuan gerak ibarat satu tubuh dan perlukan langkah-langkah terintegrasi yang meli-batkan semua OPD yang ada,” ucapnya.Farid menyampaikan bahwa DPRK bersama Pemko Banda Aceh sudah mengadakan konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Aceh pada tanggal 26 Juni 2023 di Kantor BPK RI. “Berdasarkan hasil konsultasi dengan BPK RI yang saat itu juga dihadiri Pak Amiruddin dalam kapasitas sebagai Sekda dan Ketua Tim Anggar-an Pemerintah Kota (TAPK), kita meminta Pemko Banda Aceh untuk da-pat fokus menyelesaikan utang dengan membuat roadmap (peta jalan) penyelesaian utang beserta timeline yang nantinya disepakati bersama antara Pj Wali Kota dan pimpinan DPRK,” ucap Farid.Ditambahkan Farid bahwa, dalam Rapat Paripurna DPRK Banda Aceh 3 Juli 2023 saat pengesahan Qanun Pertanggungjawaban Pe-laksanaan APBK Banda Aceh Tahun 2022, DPRK secara kelemba-gaan juga sudah merekomendasikan agar Pemko segera menyele-saikan utang dengan menindaklanjuti berbagai rekomendasi BPK RI yang sudah disampaikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tahun 2022
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin juga menyampaikan bahwa masalah keuangan atau utang Banda Aceh tidak ada yang mengi-nginkan, dan tidak perlu menyalahkan siapapun. Masalah yang sudah terjadi, lanjutnya, menjadi prioritas dan komitmen bersama untuk segera diselesaikan. “Mari kita sama-sama benahi masalah ini, sejak saya dilantik, prioritas dan komitmen kita yaitu membayarkan utang dalam waktu dekat ini dengan roadmap dan penjadwalannya yang nantinya akan kita bahas dan sepakati bersama DPRK sesuai dengan arahan dan rekomendasi BPK RI,” ujar Amiruddin.
Lebih lanjut ia meminta saran dan masukan dari legislatif selaku yang memiliki fungsi pengawasan terhadap pemerintah kota. Karena masukan dan saran itu, menurutnya, bisa menjadi evaluasi dan motivasi dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Banda Aceh. Mohon doa dan dukungan semua pihak agar kondisi keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh kembali normal dan jalannya roda pemerintahan stabil kembali, ungkap Amiruddin. (Red)