Sat. Jul 27th, 2024

Oleh Bung Syarif*

Bagi seorang mukmin, setiap perkataan Rasulullah adalah pesan berisi petunjuk hidup yang baik. Pesan tersebut menyelamatkan manusi dunia dan akhirat. Dimasa ke-Nabian tentunya banyak pesan yang disampaikan Rasulullah kepada pengikutnya diantaranya agar senenatiasa berpedoman pada Al-Qur`an dan Hadits dalam berbagai aktifitas kehidupan.

Momentum haji wada` atau haji perpisahan adalah haji yang Rasulullah laksanakan beberapa bulan sebelum wafat. Pada haji tersebut rasulullah mengajarkan kepada umatnya tatacara manasik haji dalam Islam. Disamping itu beliau menyampaikan khutbah dihadapan 1.400 jamaah, khutbah ini disebut khutbah perpisahan.

Khutbah wada`merupakan khutbah nabawi nan menyeruh dan pesan islami yang terintegrasi, karena dalam khutbah ini Nabi menyatukan pengarahan aqidah, sosial dan ekonomi.

Khutbah ini merupakan wasiat untuk berpegang teguh pada agama dengan sempurna disamping itu memperhatikan reformasi sosial terhadap wanita, keluarga dan masyarakat. Khutbah nabawi ini mencerminkan pandangan jelas dan metode sosial yang seimbang antara menjaga hak individu dan golongan, hak laki-laki, hak perempuan dan keluarga. Esensi khutbah ini adalah saling bahu membahu dan memperkuat satu sama lain.

Narasi pamungkasnya adalah turunnya ayat terakhir QS. Al-Maidah ayat 3 yang artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu”.

Narasi khutbah wada` yang mengetarkan sanubari umat muslim kala itu: “Segala puji bagi Allah. Kami memuji, meminta pertolongan, ampun dan bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan. Siapa yang diberi petunjuk Allah, tiada yang dapat mampu memberinya petunjuk. Amma ba`du.

Wahai sekalian manusia, Sesungguhnya darah, harta benda, dan kehormatan kalian haram bagi kalian, seperti haramnya hari kalian ini, di bulan kalian ini, dan di negeri kalian ini. Ketahuilah, apakah aku sudah menyampaikan?

Kalian akan menemui Rab kalian lalu ia akan menanyakan tentang amal perbuatan kalian, dan aku telah menyampaikan kepada kalian. Maka dari itu siapa yang memengang amanah, hendaklah ia menyerahkannya kepada orang yang mempercayakannya.

Ketahuilah segala urusan jahiliyah berda di kakiku dan darah jahiliyah sudah tidak berlaku. Ribah Jahiliyah sudah tidak berlaku. Ketahuilah setan telah berputus asa untuk disembah di bumi kalian. Diakhir khutbah beliau mengatakan yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah yang paling bertaqwa.

Pada saat QS Al-Maidah dibacakan, Umar menangis tersendu-sedu, karna Umar punya isyarat bahwa Rasulullah akan wafat dan meninggalkan para pengikut setianya.

Ada 9 point penting khutbah wada` sebelum wafat yatu:

Pertama: larangan menumpahkan darah orang lain tanpa alasan yang dibenarkan, penegasan keadilan dan persamaan antara pemimpin dan rakyat,  orang kaya dengan orang miskin, orang kuat  ataupun orang lemah, anak-anak atau dewasa, orang berkulit putih, hitam ataupun merah, laki-laki ataupun perempuan, terkait hak asasi manusia, karena darah, kehormatan, harta benda seorang muslim haram bagi muslim yang lain.

Kedua: segala persoalan jahiliyah tidak berlaku lagi. Oleh karenanya Rasulullah meletakkan  prinsip-prinsip nilai, etika, fenomena, kebesaran, keyakinan, hukum dan tradisi jahiliyah dibawah kaki beliau (baca semuanya beliau batalkan dan tidak berlaku lagi)

Ketiga: perintah memperlakukan istri dengan baik. Memberikan hak waris bagi wanita, dimana pada masa jahiliyah hak waris tidak diperoleh pada wanita. Wanita diperjual belikan kala itu. Harkat dan martabat wanita dihargai oleh Rasullah.

Keempat: haramnya riba, karena riba merupakah praktek jahiliyah yang sangat merugikan kaum lemah, menciptakan strata sosial yang penuh kedengkian, menyengsarakan kaum marginal

Kelima: peringatan agar waspadai syaitan, karna syaitan adalah musuh yang nyata manusia.

Keenam: larangan mempermainkan waktu yang telah ditetapkan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh kaum musyrikin

Ketujuh: perintah untuk bertakwa berkenaan dengan urusan istri karena seorang laki-laki telah menawannya sebagai istrinya hingga ia tidak lagi memiliki kebebasan. Oleh karenanya ia harus memperlakukan istrinya dengan baik sesuai rambu-rambu syariat.

Kedelapan: berpegang teguh pada kitab Allah adalah jalan menuju kemuliaan, kemenangan, kesuksesan dunia-akhirat

Kesembilan: pengaturan interaksi sosial antara individu dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Karenanya seorang da`i wajib memberikan pesan-pesan terakhir nabi ini pada umat, agar tercerahkan.

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, Mantan Aktivis`98, Fungsionaris KAHMI Aceh

By fmla

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *