Fri. Jul 26th, 2024

Oleh  Bung Syarif*

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno baru saja mengumumkan 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Dari Aceh, diwakili oleh Gampong Nusa, di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Ketua Lembaga Pariwisata Nusa, Nurhayati Muhammad yang juga Pembinan DPW ISKADA Aceh Besar mengatakan, sejak tsunami 2010 desa ini bangkit, sehingga adanya penghargaan tingkat nasional ini membuat warga gampong berbahagia. “Respons masyarakat di Gampong Nusa semua masyarakat di sini sangat bersyukur dan bangga. Bahkan ada yang menanyakan, apalagi yang harus dilakukan untuk Desa Nusa lebih indah dan lebih cantik,” kata Nurhayati Muhammad, seperti dikutip Serambinews.com, beberapa waktu lalu.

Nurhayati mengatakan, salah satu keunggulan Gampong Nusa yakni merupakan satu-satunya desa di Aceh yang setelah tsunami membuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat. “Masyarakat di Gampong Nusa tidak dibayar, tetapi murni masyarakat sendiri yang mengumpulkan sampah, sehingga bisa dibuat kerajinan tangan, seperti tas, bunga, kotak tisu, kotak pensil, dan sebagainya,” katanya. Ia menyebutkan kerajinan tangan seperti kotak tisu yang terbuat dari sampah organik, yaitu dari dedaunan.


Inilah penggalan kisah sederhana Kak Nur, kami menyebutnya. Saat meuramin, makan Si Itek di Malam Sabtu (4 Februari 2022, Pukul 21.00 Wib di Gampong Nusa). Malam itu kami bincang-bincang sederhana sesama kader diantaranya : Kanda Baharuddin, Kanda Nurhayati, Khairul Laweung, Marwidin Mustafa, Haikal Ilyas, Kanda Nazar (Kader Iskada Aceh Utara), Yusuf G.Moeda, Azwir Nazar (Mantan Presiden PPI Turki) serta beberapa Kader ISKADA junior. Diskusi santai yang dipandu Azwir Nazar, mantan Ketua DPW ISKADA Banda Aceh yang semakin qece dan aduhai ini berlangsung renyah dan lugas.

Di ISKADA tak ada yang tak kenal beliau, srikandi yang luar biasa dan bersahaja ini. Sangat setia bersama Iskada. Dasar ini pula momentu Milad Iskada ke-49 (5 Februari 1973-5 Februari 2022). Kolaborasi DPP ISKADA Aceh dengan DPW ISKADA Banda Aceh menentukan pilihan Gampong Nusa sebagai pusat tuju perayaan Milad ISKADA.

Sebagai mana di pahami Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) merupakan salah satu ormas Islam di Aceh yang banyak melahirkan kader ulama kala itu. Di dirikan oleh Prof. Ali Hasyimi, Tgk Abdullah Ujong Rimba, A. Rahman Kaoy, Drs. Tgk Zaini Bakri (Bupati Aceh Besar) dan kawan-kawan, 5 Februari 1973. Bermarkaz di Menara Selatan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Kala itu ISKADA satu-satunya ormas Islam lokal yang sangat disegani di Aceh sebelum lahirnya HUDA dan RTA.

Banyak Kader ISKADA kini menyebar diberbagai bidang. Ada yang jadi politisi, birokrat, pengusaha, pimpinan dayah, pengusaha, trainer, guru, da`i, penyia Televisi dan Radio, jurnalis, dosen serta berbagai profesi lainnya.

Kader ISKADA bek meu ep-ep ungkap alm. A.Rahman Kaoy. Dimana saja berada harus ada warna. Misi dakwah tetap jalan. Kak Nur, salah seorang pawang wisata gampong nusa telah membuktikan pada dunia. Bersama Adinda tercintanya Rubama Muhammad (Dekru), telah mengantarkan Gampong Nusa pada pusaran dunia. Gampong yang ramah dan terbuka bagi dunia. Taksalah kalau Milad ke-49 menjadikan locus utama di Gampong Nusa. Tahniah, Krue semangat. ISKADA menyusun bakti.

*Penulis adalah Kader ISKADA angkatan ke-27, Sekretaris Forum Muda Lemhannas Aceh

By fmla

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *