Oleh Bung Syarif*
Azwir Nazar Sosok Pemuda Cerdas dan Religius. Ia juga Alumni Dayah/Pesantren Moderen Darul Ulum, Banda Aceh. Kesan itu sangat membekas dalam memoriku. Disaat saya menjadi copilot (baca Sekretaris Umum) ISKADA Kota Banda Aceh. Lahir di Lambada Lhok, 4 Januari 1983 Alumni Bahasa Arab UIN Ar-Raniry dan Alumni Master Komunikasi Politik Universitas Indonesia. Kiprah dan perjalanan karirnya semakin melejit dalam pusaran Internasional.
Adinda Azwir Nazar bagiku bukan hanya sebatas kolega organisasi, akan tetapi Guru Komunikasi yang jitu. Disaat dia melakukan orasi dan memandu kegiatan ISKADA Kota Banda Aceh sudah kelihatan bakat kepemimpinannya.
Saat masih mendampingi sebagai pendamping setianya pernah terucap didadaku “ini anak ajaib dan sangat super” saya punya keyakinan dengan kemampuan bahasa Arab dan Inggris yang ia miliki suatu saat akan menjadi Diplomat.
Kecerdasannya bukan hanya dalam hal logika, orator akan tetapi juga mampu menghipnotis para Iskadawan/Izkada wati, bahkan setiap masiswi yang pernah ketemunya tentu mengidolakan Azwir kala itu. Ini yang saya catat.
Kami pernah bersama sejak 2000 hingga 2009. Pasca Training ISKADA Ya satu persatu sang bidadari mengidolakannya dan kala itu saya selalu setia mendampinginya. Ini bukan halusinasi, tapi sebuah fakta yang benar-benar terjadi.
Semangat juangnya patut saya beri apresiasi. Saat ia kehilangan segalanya, (pasca tsunami) maka naluri kebangkitan dan semangat menjadi sang pemimpin semakin menggelora. Ia mampu membangun Gampongnya (Desanya) dengan melobi LSM/NGO Asing dan BUMN. ya ini berkat kelincahan Komunikasinya. Tsunami membawa berkah tersendiri bagi Azwir.
Saya terkejut disaat ia lulus Studi Magister Ilmu Komunikasi dan Politik, ucapan selamat terpampang di Harian Serambi Indonesia dari Owner Ayam Lepas, Soeparno. Pernah kala itu saya tanya kok bisa ya, Soeparno memberikan ucapan selamat pada Adinda? Ya..dia jawab kala itu, ceritanya panjang…intinya berkat komunikasi dalam sebuah forum. Dan kala itu pemilik Ayam Lepas tertarik dengan Azwir dan menjadikannya sebagai Juru Bicara/Konsultan Bisnis.
Kini kiprah Azwir Nazar semakin melejit, Anak muda ini wara-wiri Aceh, Turki, Eropa. Kandidiat Doktor Ilmu Komunikasi Politik (Hacettepe University, Turki). Saya sering mengikuti ulasannya pasca Erdoga di Kudeta. Hampir saban hari Metro TV dan TV one mewawancara Presiden Mahasiswa Turki ini.
Kami juga pernah menjadi konsultan “Buletin Jumpa Puteh SMA Neg.1 Banda Aceh. Saat itu kami berdua membahani para OSIS SMA Neg.1 Banda Aceh dalam membimbing teknik menulis opini di media. Saya banyak belajar dari Azwir Nazar dalam memulai karir dalam bidang penulisan artikel/opini di media massa.
Kepiawaiannya dalam bidang menulis sungguh luar biasa. Saat itu kami pernah mengeluarkan Buletin Shautul ISKADA dalam beberapa edisi. Dokumen itu sayang semua tersapu oleh Tsunami. Ia pernah beberapa kali diundang sebagai pembicara Internasional, Korea, Mindano.
Keberhasilan Azwir Nazar berkat kegigihan sang Bunda dan Ayahandanya. kala itu kami sering tidur dirumahnya. Kala malam minggu kami sering panggang Ikan “ala Lambada Lhook”, Aceh Besar. Dalam pusaran jagad raya ia masuk salah seorang kandidat Cagub Milenial versus survey Sosmed. Adinda Azwir Bereh, Krue semangat.
*Penulis adalah Sekjen DPP ISKADA Aceh periode 2018-2022, Mantan Sekum PW ISKADA Banda Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Dosen Legal Drafting Prodi Hukum Tata Negara UIN Ar-Raniry dan Prodi Hukum Pidana Islam UIN Ar-Raniry, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I