Wed. Dec 11th, 2024

Oleh Bung Syarif*

Hai gaes, jangan batasi dirimu dengan jargon ini orang kita, ia bukan orang kita. Tapi bangun relasi dan pertemanan sebanyak mungkin. Karna disitu ada keberkahan. Inilah pesan guru kami. Karna itu sejak menjadi aktivis` 98 saya memegang prinsip seribu teman masih sedikit, jika anda miliki satu musuh. Bisa jadi satu musuh itulah yang mematikan langkahmu nantinya.

Jangan kita mengandalkan sipulan dan sipulan, karna suatu saat nantinya kita akan dikucilkan. Kami dibesarkan dalam dunia yang heterogen, Nahdliyin dan Muhamadiyah. Dua ormas Isalm terbesar di Nusantara. Keluarga Ayah dan Keluarga Ibu sangat kompromi soal keberagaman. Keluarga Ayah ada yang berhimpun di Nadliyin dalam soal-soal peribadatan dan juga ada yang berhimpun di Muhamadiyah. Sementara saya memilih jalan tengah. Karna bagiku Nahdliyin dan Muhamadiyah hanyalah ormas Islam, bukan paham keagamaan apalagi berujung pada mazhab. Kedua Ormas ini saya menyebutnya “pawang Aswaja”.

Saat mengenyam Studi di Fakultas Syarian IAIN/UIN Ar-Raniry saya aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA), Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH). Akan tetapi dalam kesehariaan saya diluar kampus lebih kental idiologi ISKADA dan HMI. Lalu berhimpun dalam DPW Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Aceh, DPD KNPI Aceh, Ikatan Dai Indonesia, Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh serta beberapa ormas Islam dan LSM.

Dikampus aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (MHJ), Bemaf, Unit Kegiatan Mahasiswa focus Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Pasca selesai kuliah saya aktif di HMI Cabang Banda Aceh serta Relawan Pendidikan Untuk Aceh dan Sumatera (PUAS), Ketua Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dua periode dan terus Belajar banyak dalam mengelola Organisasi. Bekerja sebagai konsultan Hukum dan Reformasi Birokrasi menghantarkan saya keliling nusantara dengan kicauan Akademik. Saat Tsunami menghantam Aceh hampir semua helikopter sudah saya naiki termasuk kapal laut super canggih, ini semua berkat relasi tampa batas. Dengan pemuda kita berkawan, dengan Ulama Aceh kita berguru. Sesama Aktifis saling menghargai dan membesarkan. Krue semangat, menikmati menu nusantara bersama wahyu qece, Kader ISKADA yang menjabat Sekum DPD BKPRMI Banda Aceh dan juga Trainer Motivator terbaik Aceh. Muda energik dan luar biasa. Sukse terus kawan…jangan berhenti berinovasi

*Penulis adalah Mantan Aktifis`98, Sekretaris Forum Muda Lemhannas Aceh, Penggiat LBH, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Presidium IKAHES UIN Ar-Raniry

By fmla

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *