Oeh Bung Syarif*
Dayah Nidhamul Fata, merupakan salah satu dayah salafiyah (tradisional) di Gampong Lamlagang, Kota Banda Aceh. Dayah yang dipimpin Tgk. H. Zumirta Fastawa (Abah Lamlagang), kondisi lingkungannya Asri dan bangunannya tertata dengan apik dan mempesona. Dayah yang berinduk semang Ruhul Fata Seulimum, Aceh Besar ini punya nasab yang sama dengan Dayah Madinatul Fata, Gampong Lampeot.
Tahun 2019 dayah ini mendapat perhatian khusus Disdik Dayah Aceh dengan mengandeng Fakultas Keperawatan USK dengan program Pelatihan Pertolongan Pertema Pada Kecelakaan (P3K) dengan melatih Santri Dayah First Aider (SADAR). Pelatihan yang melibatkan 6 instruktur dari Fakultas Keperawatan USK
Program Jak Saweu Dayah bagian dari upaya menjalin silaturrahmi antara Pimpinan Dayah dengan Punggawa Disdik Dayah Kota Banda Aceh sekaligus media merespon keinginan Pimpinan Dayah dalam pengusulan program 2022, ungkap Zainura, SE, M.Si Kabid Sapras dan Pengembangan Dayah Kota Banda Aceh. Disamping itu kondisi lingkungan dayah ini sangat bersih, rapi dan asri. Tata bangunnya menawan punya kemiripan dengan Dayah Madinatul Fata. Kami sering wara-wiri dan minum kopi dengan Abah di pojok Nidhamul Fata di Balai Angin.
Kehangatan komunikasi dengan Abah Zumitra Fastwa yang lebih familiar dikenal Abah Lam Lagang. Alumni Dayah Ruhul Fata, Abon Seulimum, Aceh Besar ini, salah seorang ulama muda Kota Banda Aceh yang sangat bersahaja. Dalam bincang-bincang pagi sambil menikmati suguhan coffe pagi, belaiu bercerita tentang kisahnya membangun Dayah Nidhamul Fata.
Awalnya hanya bangunan satu Balai tempat pengajian sebagai cikal bakal berdirinya Dayah di tahun 2005, Abah Lam Lagang berdoa agar di Dayah ini dikunjungi para Aulia Allah, doa beliau dikabulkan. Diawali dengan Kunjungan Wali Allah perdana, Abu Ibrahim Woyla, salah seorang ulama kharismatik pantai barat, dikenal “keuramat”. Setelah kunjungan ulama ini pula, dayah Nidhamul Fata yang dipimpin oleh Abah Lam Lagang, terus maju dan dimudahkan setiap urusan dalam pengembangan dayah, ungkap Abah Lam Lagang.
Dayah Nidhamul Fata yang kini semakin menawan setiap tahunnya selalu dikunjungi “para habaib” (waliyullah). Sebelum pandemi covid-19 dayah ini memiliku 15 orang santri luar negeri yang berasal dari Malaysia. Akan tetapi saat ini tinggal 3 santri luar negeri yang bertahan disini, tutur Abah Lam Lagang. Tentu kita berdoa agar santri manca negara kembali mondok di Dayah ini, yang pada akhirnya menambah pendapatan Kota. Saat santri asing banyak mondok di dua Dayah Salafiyah yaitu Madinatul Fata dan Nidhamul Fata di Kota Banda Aceh berepek dengan perputaran ekonomi masyarakat. Ini membuktikan gezah warga Asing untuk mondok di Dayah tradisional khususnya Al Fata semakin menggelora. Kita berharap Dayah yang lainnya juga diminati santri luar negeri. Takbir
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh, Mantan Aktivis`98, Fungsionaris KAHMI Aceh, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I