Banda Aceh- Dayah di Banda Aceh semakin kelihatan kemajuannya, dimana sebelumnya hampir tidak dikenal secara meluas oleh publik jumlah dayah di Banda Aceh, hanya beberapa Dayah saja yang dikenal publik, itu pun hanya sebatas Dayah Terpadu sebut saja Inshafuddin, Darul Ulum, Babun Najah, Markaz Al Ishlah Al Aziziyah, sementara yang lain hampir tidak dikenal publik.
Kini sejak Tahun 2018, pasca dirancang portal Website Dayah dan Kanal Aplikasi ;Sistem Informasi Dayah Base Dayah Terintegrasi (SIDARA), dayah di Banda Aceh semakin dikenal publik, bahkan beberapa Dayah semakin berkembang ungkap Muhammad Syarif, SHI, M.H Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh yang juga insiator penggagas Aplikasi SIDARA. diselas-sela rehat Pelatihan Sistem Informasi Dayah bagi santri dan guru dayah, 16 Nopember 2022, Grand Permata Hati
Pengakuan ini juga dirasakan oleh Khairi Azmi, Operator Sidara Dayah Darul Uum, Muzirwan, operator SIDARA Dayah Tahfidz Alhanifi, Mukhtariza Operator SIDARA Dayah Mishrul Huda Malikussaleh dan Munawar Khalil, operator Sidara Madinatul Fata
Dalam arus globalisasi peran media massa termasuk Aplikasi SIDARA sangat penting dalam memajukan dayah di Banda Aceh. Kini beberapa Dayah Salafiyah semakin maju di Banda Aceh sebut saja Dayah Misbahus Shalihin Al-Waliyah, Madinatul Fata, Darul Mufadzal Aziziyah, Nidhamul Fata, Mini Aceh, Darul Fikri Al Waliyah, Raudhatul Hikmah Al Waliyah, Mabdaul Ulum Al Aziziyah dan Mishrul Huda Malikussaleh. Sementara Dayah Terpadu memang dari awal sudah berkembang.
Guna peningkatan kompetensi santri dan guru dayah, Disdik Dayah Banda Aceh kembali menggelar Pelatihan Sistem Informasi Dayah yang berlangsung sejak 16-17 Nopember 2022 di Grand Permata Hati, Blang Oi, Kecamatan Meuraxa dengan menghadirkan narasumber yang profesional Yassir Amry, S.Kom (Tenaga IT/Programer) dan Mahdi, MM (Pranata Humas Diskomimfotik). Kegiatan ini diikuti 50 orang peserta, ungkap syarif